juteralabs.com

Pasar Modal Indonesia Mengalami Pukulan Keras: Analisis Faktor dan Dampaknya

juteralabs.com – Tahun ini, Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan kinerja yang signifikan, dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan penurunan nilai saham-saham unggulan dengan fundamental kuat. Situasi ini semakin memburuk dengan adanya penurunan peringkat ekuitas Indonesia oleh bank investasi besar Amerika Serikat yang menetapkan peringkat saham Indonesia sebagai underweight.

Sejak pengumuman penurunan peringkat oleh Morgan Stanley, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami penurunan sebesar 2,70% dari penutupan perdagangan Senin (10/6/2024) hingga penutupan perdagangan Jumat (14/6/2024).

Di sisi lain, dalam kurun waktu yang sama, Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, dan data inflasi AS menunjukkan perlambatan. Kebijakan Federal Reserve ini turut berpengaruh terhadap pelemahan nilai tukar rupiah yang berdampak negatif terhadap kinerja pasar modal Indonesia.

Awal pekan tersebut juga diwarnai oleh keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat investasi pasar modal Indonesia, dipicu oleh pelemahan rupiah dan tantangan fiskal yang dihadapi menjelang pelantikan Presiden terpilih RI untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto. Menurut Morgan Stanley, janji kampanye Prabowo, seperti program makan siang dan susu gratis untuk pelajar, diperkirakan akan memberikan tekanan tambahan pada keuangan negara. Situasi ini diperburuk oleh prospek pendapatan negara yang menurun.

Morgan Stanley, yang berbasis di New York, adalah bank investasi global dan penyedia layanan keuangan yang beroperasi dalam tiga segmen bisnis utama: Sekuritas Institusional, Manajemen Kekayaan, dan Manajemen Investasi. Perusahaan ini merupakan spinoff dari JP Morgan, yang terjadi setelah pemberlakuan Glass-Steagall Act oleh Kongres AS pada tahun 1933, yang memisahkan perbankan investasi dan perbankan komersial.

Saat ini, Morgan Stanley adalah salah satu bank investasi terkemuka di dunia dengan pengelolaan aset yang mencapai US$ 3,13 triliun. Meskipun kalah dari UBS dalam hal jumlah dana kelolaan, Morgan Stanley masih memegang peranan penting di pasar global.

Portofolio investasi Morgan Stanley yang mencakup saham-saham Indonesia sebagai aset dasar, seperti dalam reksa dana Emerging Market Portfolio dengan aset sekitar US$ 510,74 juta, menunjukkan betapa pentingnya alokasi saham Indonesia dalam strategi investasi mereka. Oleh karena itu, penurunan peringkat saham Indonesia tidak hanya berdampak pada pengurangan alokasi saham Indonesia dalam portofolio mereka, tetapi juga berpotensi mempengaruhi manajer investasi lainnya baik di tingkat global maupun regional.

Tentang Penulis

juteralabs